SENAM asma merupakan salah satu pilihan olahraga yang tepat bagi penderitanya. Sebab, senam ini bermanfaat untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan meningkatkan kemampuan bernapas. Asma merupakan penyakit penyempitan saluran pernapasan dan biasanya karena faktor keturunan.
Karena terjadi penyempitan dada, maka penderita asma akan mengalami sesak napas, kekurangan oksigen, dan akhirnya akan memengaruhi fungsi kerja otak.asma pada dasarnya tidak dapat disembuhkan, tapi bisa dikontrol. Dari sekian banyak cara untuk mengontrol penyakit asma, senam asma merupakan salah satu solusinya.
Senam asma pada prinsipnya melatih pasien dari serangan jantung mendadak, melatih mengatur pernapasan, mengurangi frekuensi serangan penyakit asma, dan mengurangi ketergantungan obat. Karena itu, senam asma dapat dilakukan oleh semua umur, baik laki-laki maupun perempuan. Senam ini sangat baik. Bahkan jika rutin dilakukan anak usia di bawah 12 tahun, ketika sudah dewasa atau telah melalui masa pubertas, asmanya bisa dapat dihilangkan. Sedangkan bagi yang dewasa, senam asma dapat mengurangi risiko asmanya berubah menjadi status asmaikus yaitu serangan asma akut yang sangat parah, berkepanjangan, dan tidak merespons terapi biasa secara memadai. Untuk mengurangi risiko itu, penderita asma bisa melakukan senam asma secara teratur.
Senam asma merupakan produk dari Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) yang dibentuk dari kerja sama antara dokter spesialis paru, dokter kesehatan olahraga, dokter yang mengerti fungsi organ tubuh, dan dokter rehabilitasi. Tujuan utama senam ini adalah membantu penderitanya dari ketergantungan asma.
Olahraga senam asma rutin ini mungkin baru menunjukkan hasil signifikan bila dilakukan 3–4 kali seminggu dengan durasi 30 menit sampai 1 jam dan dilakukan secara terus-menerus. Minimal dalam jangka waktu 3 bulan. Hasil optimal tercepat bila telah rutin dalam jangka waktu 6–8 bulan.
Senam asma pada intinya terdiri atas enam gerakan. Yakni pemanasan, peregangan, gerakan inti A, inti B, aerobik 1-2-3, dan pendinginan. Senam asma disarankan untuk penderita asma yang tidak terserang asma akut, tidak sedang terkena serangan jantung, dan tidak dalam stamina menurun.
1. pemanasan
Meliputi penghitungan denyut nadi, jalan di tepat 3 x 3. Kemudian pelemasan semua otot leher, kaki, dan tangan. Lalu, menggeleng-gelengkan kepala dan menaikkan tangan ke atas untuk membuka pernapasan atau membuka thorak (dada).
Selanjutnya pelemasan engsel-engsel dengan menggoyang pinggang secara keseluruhan. Lalu, menarik dan membuang napas.
2. peregangan
Banyak gerakan yang bermain dengan perut dan pinggang. Selain bermanfaat untuk membentuk postur tubuh perempuan menjadi lebih ideal, gerakan ini baik untuk merenggangkan otot-otot sebelum melakukan senam.
3. gerakan inti A
Bertujuan melatih cara bernapas yang efektif bagi penderita asma. Caranya, menarik napas dan mengeluarkan napas. Proses pengeluaran napas lebih lama dua hitungan.
4. gerakan inti B
Dimaksudkan untuk melepaskan otot-otot pernapasan. Dengan irama yang ritmis, otot-otot akan menjadi santai sehingga mempermudah pernapasan dan ekspektorasi.
5. Aerobik
Dilakukan agar tubuh dapat menghasilkan pembakaran oksigen (O2) tinggi untuk meningkatkan embusan napas. Disesuaikan dengan kondisi maupun usia peserta senam asma.
6. pendinginan
Dilakukan gerakan-gerakan lambat agar otot-otot kembali seperti keadaan semula. Yaitu dengan menggerakkan tangan sambil menarik napas pelan-pelan.
Semua gerakan ini dari senam asma ini sangat membantu penderita dari ketergantungan asma. Dapat mengurangi frekuensi asma kambuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar